Pendahuluan
Verifikasi identitas dalam sistem komputer sering dilakukan menggunakan kunci, kartu, password, PIN dan sebagainya. Namun metode ini memiliki kekurangan seperti mungkin mudah dilupakan (password, PIN), di-hack serta diubah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Teknik untuk identifikasi ataupun verifikasi yang handal dan akurat dapat dirancang menggunakan teknologi biometrik yang memanfaatkan karakteristik khusus dari individu seperti wajah, iris, sidik jari, tanda tangan dan sebagainya. Teknik identifikasi ini lebih baik daripada password biasa dan teknik berbasis PIN karena berbagai alasan:
• Pada teknologi biometrik, orang yang akan diidentifikasi diperlukan untuk hadir secara fisik pada saat proses identifikasi sehingga risiko ia untuk di-hack orang lain jauh lebih sulit.
• Identifikasi yang menggunakan teknik biometrik menyingkirkan kebutuhan pengguna untuk mengingat password serta PIN atau membawa token (kunci, kartu). Jadi, teknologi biometrik ini jauh lebih mobile dan praktis.
Apa itu Teknologi Biometrik?
Sebuah sistem biometrik pada dasarnya adalah sistem pengenalan/identifikasi pribadi dengan menentukan keaslian dari suatu karakteristik fisiologis, ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh si pengguna. Teknologi biometrik demikian didefinisikan sebagai metode otomatis untuk mengidentifikasi dan otentikasi identitas seseorang berdasarkan karakteristik fisiologis maupun perilaku si pengguna.
Terdapat 5 langkah utama yang harus dilakukan dalam teknik biometrik, yaitu:
1. Pengambilan data
Pengambilan Data |
Proses ini dilakukan dengan menggunakan peralatan yang bisa mengambil data secara digital seperti fingerprint reader, microphone, dan kamera digital.
2. Pengolahan data
Pengolahan Data |
Data yang sudah didapat diperbaiki atau dipersiapkan sehingga bisa dipakai untuk proses selanjutnya.
3. Proses ekstrasi
Proses Ekstrasi |
Data yang diolah kemudian dipisahkan berdasarkan katagori/kelas tertentu.
4. Pembuatan templat
Pembuatan Templat |
Templat adalah objek yang solid hasil dari proses ekstrasi data.
5. Menyamakan atau mencocokkan templat
Menyamakan atau Mencocokkan Templat |
Proses ini mengindentifikasi atau mengautentikasi atau mencocokkan perangkat asli milik user/data biometrik asli user dengan templat yang tersimpan dalam basis data. Jika keduanya sama, maka dinyatakan autentik.
Masing-masing teknik biometrik berdasarkan bagian tubuh memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sampai saat ini, ada beberapa teknik yang sudah diimplementasikan dan ada juga yang masih terus dikembangkan. Penjelasan masing-masing teknik biometrik tersebut adalah:
a. Sidik jari/fingerprint
Metode sidik jari ini dilakukan dengan mencocokkan dua bagian sidik jari yang terpotong tepat di tengah secara vertikal. Pencocokan ini dilakukan dari bawah sampai ke atas. Setengah sidik jari user akan dicocokkan dengan setengah sidik jari dari basis data yang sebelumnya sudah discan dan disimpan. Kecocokan antara sidik jari dengan data di basis data didapat setelah menganalisis bagian puncak dan bawah kedua sidik jari tersebut. Tantangan dari mesin ini adalah membaca sidik jari yang terluka, kering, berminyak, tekanan dan lokasi jari pada mesin fingerprint reader. Kendala teknis tersebut bisa memengaruhi proses identifikasi dan verifikasi.
b. Sistem pengenalan wajah/face recognition/facial patterns
Metode ini dilakukan dengan membandingkan posisi tulang pipi, posisi, dan bentuk mata, mulut, dan hidung. Dari segi keamanan, gagasan dari metode ini satu level di atas fingerprint. Namun, terdapat beberapa kendala identifikasi dengan metode ini, yakni kurangnya pencahayaan dan rotasi dari gambar mulut dan hidung. Sistem ini dianggap kurang cocok diterapkan pada sistem yang ditempatkan di tempat ramai, karena proses pengambilan gambar memakan waktu yang cukup lama, sedangkan banyak objek yang bergerak cepat.
c. Pengenalan jaringan iris pada mata
Iris adalah bagian mata yang berwarna yang mengelilingi pupil. Iris juga menentukan warna mata seseorang. Mata adalah bagian tubuh manusia yang memberikan informasi paling banyak tentang pemiliknya. Pengenalan pada iris lebih murah dan akurat dibanding metode pengenalan retina.
d. Pengenalan suara/voice patterns
Pengenalan suara bertujuan untuk mengetahui siapa yang berbicara. Frekuensi, irama, dan durasi dari pola suara merupakan parameter yang dipakai untuk mengenali pemilik suara. Kendala yang muncul dari metode ini adalah jika user flu/sakit, suara latar belakang, dan posisi mikrofon yang kurang baik. Selain itu, metode ini butuh sistem pelatihan bagi tiap pengguna.
Maka dapat disimpulkan bahwa teknik/metode biometrik adalah sebuah metode identifikasi seseorang berdasarkan keunikan fisik dan karakteristik perilaku, meliputi bentuk dan struktur wajah, sidik jari, iris, dan pola suara. Penggunaan metode ini bisa diaplikasikan pada berbagai sistem terkait keamanan, idetifikasi, dan pendataan.
0 Comments for "Biometric Sensor dan Penjelasannya"